Jatuh cinta
tanpa ‘siapa’
Atau ‘apa’
Seperti
surga tanpa dunia
Tuhan tanpa Agama
Seperti
lukisan tanpa pelukis
Rasa tanpa
panca indera
Atau mimpi
tanpa diri yang terlelap
Coba saja
kau deskripsikan ini
Keindahan
tanpa manifestasi
Perasaan
yang begitu menggebu-gebu
Menyusup ke
bilik kosong di bagian kiri dadamu
Nostalgia
dan euforia
Dan seakan
kau tahu
Bahwa —entah
sesuatu— ini akan hilang
Mungkin
setelah kau terbangun esok pagi
Atau beberapa
jam lagi
Galau
katamu?
Ah, ini
terlalu sehat untuk itu
Kau merasa
lebih hidup daripada sang binatang jalang
Saat dia
menerjang peluru dan luka disekujur badan
Mati gajah
meninggalkan gading katanya
Hanya kali
ini sang gajah enggan untuk mati
Dan ia hidup
melampaui gadingnya sendiri
No comments:
Post a Comment